Kamis, 17 Februari 2011

Rapid Response Team Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara dengan beragam sebaran dan kuantitas bencana alam yang tinggi. Hal ini dikarenakan posisi geografis dari Indonesia yang berada pada pertemuan lempeng dunia yaitu pertemuan antara lempeng Pasifik dan Indo_australia (Hindia) yang sangat berpotensi menimbulkan bencana geologi berupa gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung berapi. Indonesia mempunyai 129 gunung berapi aktif dan menjadi salah satu yang terbanyak di dunia. Menurut BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), selama bulan Januari 2010 sudah tercatat terjadi sekitar 100 gempa di atas 5 skala Richter. Oleh karena keadaan geografis dengan potensi bencana yang tinggi, Indonesia membutuhkan suatu system mitigasi bencana terpadu. Salah satunya adalah pembentukkan Rapid Response Team Indonesia yang dikenal dengan Satuan Reaksi Cepat-Penanggulangan Bencana (SRC-PB).

Sebagai professional disaster response team yang merupakan bagian dari paradigm pengurangan resiko bencana, SRC-PB akan bekerja dalam upaya tanggap darurat bencana dan rehabilitasi rekonstruksi pasca bencana. Satuan ini akan bertindak cepat tanggap darurat pada daerah yang terkena bencana berupa bantuan teknis, peralatan, maupun dukungan logistic terhadap bencana di luar kemampuan Pemda untuk menanganinya. SRC-PB dibentuk pada tingkat nasional yang merupakan gabungan dari berbagai lembaga dan instansi tingkat pusat sehingga dapat segera memberikan dukungan awal secara cepat dan tepat kepada daerah yang terkena bencana terutama pada periode panik.

 Rapid Response Team merupakan tim dengan anggota yang terdiri dari dokter umum, dokter Sp bedah, dokter Sp anestesi, perawat, tenaga DVI (Disaster Victims Identification), apoteker, surveillance epidemiologi, petugas komunikasi, dan sopir ambulan yang bergerak dalam waktu 0-24 jam setelah ada konfirmasi kejadian bencana. Sama dengan Rapid Response Team, SRC-PB segera dapat dikerahkan dalam hitungan jam setelah bencana terjadi setelah koordinasi dan komando dari BNPB. Sampai saat ini, baru terbentuk 2 unit tim yang terletak di pangkalan udara TNI Halim Perdana Kusuma untuk wilayah barat Indonesia dan di Lanud Abdul Rahman Saleh Jawa Timur untuk wilayah Indonesia bagian timur.

Secara keseluruhan tugas-tugas yang dilakukan SRC-PB pada wilayah bencana adalah melakukan pengkajian kerusakan dan kebutuhan secara tepat, pengendalian situasi darurat bencana termasuk pembuka jalan, melakukan pencarian disertai penyelamatan dan evakuasi, memberikan pelayanan kesehatan bagi pengungsi, menyalurkan bantuan logistic dari titik penerimaan sampai pada titik sasaran, pemulihan fungsi sarana dan prasarana vital di daerah bencana, mengatur bantuan dan relawan baik dari dalam maupun luar negeri, dan mengkoordinasikan dukungan pusat sesuai tugas instansi terkait. Tidak lupa SRC-PB juga sedah seharusnya melakukan pelatihan pada penduduk sekitar bencana sehingga kemampuan pengungsi bertambah dan pemantauna daerah bencana alam lebih mudah terjangkau dengan bantuan dari penduduk sekitar. Tim bentukan masyarakat ini nantinya akan banyak membantu mengatasi kebencanaan mengingat keadaan geografis dan luasnya negeri Indonesia.


Sumber: BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar